Pakar sebut kejadian TTS akibat vaksin perlu dikaji lebih dalam

Pakar sebut kejadian TTS akibat vaksin perlu dikaji lebih dalam

Pakar kesehatan menyebut bahwa kejadian terjadinya trombosis dengan trombositopenia sindrom (TTS) akibat vaksin Covid-19 perlu dikaji lebih dalam. Hal ini disampaikan setelah beberapa negara melaporkan adanya kasus TTS yang terjadi setelah pemberian vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson.

TTS sendiri merupakan kondisi langka dimana terjadi pembekuan darah yang tidak normal di tubuh, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Gejala TTS biasanya muncul dalam waktu beberapa hari hingga dua minggu setelah pemberian vaksin, seperti sakit kepala parah, nyeri otot atau sendi, bengkak atau kemerahan di kaki, serta sesak napas.

Meskipun kasus TTS akibat vaksin Covid-19 terbilang langka, namun hal ini tetap menjadi perhatian serius bagi pakar kesehatan. Sejumlah negara telah menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson sebagai tindakan pencegahan terhadap kasus TTS yang mungkin terjadi.

Pakar kesehatan menekankan pentingnya kajian lebih lanjut terkait hubungan antara vaksin Covid-19 dengan kasus TTS. Penelitian mendalam diperlukan untuk memahami faktor risiko, mekanisme terjadinya, serta cara penanganan yang tepat terhadap kasus TTS akibat vaksin.

Meskipun demikian, pakar kesehatan juga mengingatkan bahwa manfaat vaksin Covid-19 jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko terjadinya kasus TTS. Vaksin Covid-19 telah terbukti efektif dalam melindungi individu dari penyakit berat akibat virus corona, serta mengurangi angka kematian dan penyebaran virus.

Dalam hal ini, pakar kesehatan menyarankan agar masyarakat tetap tenang dan percaya pada keamanan serta manfaat vaksin Covid-19. Selain itu, penting bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk terus melakukan pemantauan dan kajian lebih lanjut terhadap kejadian TTS akibat vaksin, guna memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat.