Alasan anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibanding laki-laki
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang siapa saja, namun ternyata anak perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan dengan anak laki-laki.
Ada beberapa alasan mengapa anak perempuan lebih berisiko terkena lupus. Pertama, hormon. Hormon estrogen yang lebih dominan pada anak perempuan diyakini memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit lupus. Estrogen dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang jaringan tubuh sendiri, sehingga meningkatkan risiko terkena lupus.
Kedua, faktor genetik. Studi telah menunjukkan bahwa faktor genetik juga turut berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena lupus. Anak perempuan memiliki kecenderungan untuk mewarisi gen tertentu yang meningkatkan kerentanan terhadap penyakit autoimun seperti lupus.
Selain faktor hormon dan genetik, faktor lingkungan juga dapat memengaruhi risiko anak perempuan terkena lupus. Paparan terhadap sinar matahari, infeksi virus, dan paparan zat kimia tertentu dapat memicu terjadinya lupus pada anak perempuan.
Meskipun anak perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena lupus, bukan berarti anak laki-laki tidak rentan terhadap penyakit ini. Penting bagi kedua jenis kelamin untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari faktor risiko yang dapat memicu terjadinya lupus.
Dalam hal ini, kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangatlah penting. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala lupus seperti rasa nyeri sendi, ruam kulit, kelelahan yang tidak wajar, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Semakin cepat penyakit ini terdeteksi, semakin baik pula prognosisnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan lupus pada anak perempuan.