Makanan dan minuman yang disarankan dan dihindari saat menstruasi
Saat menstruasi, tubuh wanita mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan minum yang tepat agar dapat mengurangi gejala yang mungkin muncul selama periode tersebut.
Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang disarankan dan dihindari saat menstruasi:
Makanan yang disarankan:
1. Makanan tinggi serat: Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi sembelit yang sering terjadi selama menstruasi.
2. Makanan tinggi zat besi: Tubuh wanita kehilangan jumlah darah yang cukup selama menstruasi, sehingga penting untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
3. Makanan tinggi magnesium: Magnesium dapat membantu mengurangi kram perut dan nyeri saat menstruasi. Konsumsi makanan tinggi magnesium seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.
Minuman yang disarankan:
1. Air putih: Minum air putih secara cukup dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengurangi pembengkakan yang sering terjadi selama menstruasi.
2. Teh herbal: Teh herbal seperti chamomile, peppermint, dan ginger dapat membantu mengurangi kram perut dan nyeri saat menstruasi.
3. Jus buah: Jus buah segar kaya akan antioksidan dan nutrisi penting yang dapat membantu mengurangi gejala menstruasi.
Makanan dan minuman yang dihindari:
1. Makanan tinggi garam: Konsumsi makanan tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan dan memperburuk gejala pembengkakan selama menstruasi.
2. Makanan tinggi gula: Konsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperburuk gejala PMS seperti mood swings dan kelelahan.
3. Minuman beralkohol: Minuman beralkohol dapat memperburuk gejala kram perut dan nyeri saat menstruasi serta menyebabkan dehidrasi.
Dengan memperhatikan pola makan dan minum yang tepat selama menstruasi, wanita dapat mengurangi gejala yang mungkin muncul dan merasa lebih nyaman selama masa tersebut. Jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan individu. Semoga artikel ini bermanfaat!