Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran

Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran

Pada hari Jumat, 20 November 2020, Indonesia kembali disaksikan momen bersejarah dalam dunia politik. Putra dari Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan putra dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pelantikan ini menjadi perhatian publik karena kedua pria tersebut berasal dari keluarga politik yang cukup dikenal di Indonesia.

Selain dari aspek politik, pelantikan ini juga menarik perhatian dari sisi budaya. Pada acara pelantikan tersebut, Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan dan mantan calon presiden pada Pilpres 2019, turut hadir untuk memberikan dukungan kepada Gibran. Dalam momen tersebut, Prabowo terlihat mengenakan busana adat Ujung Serong yang menjadi perhatian banyak orang.

Balutan busana adat Ujung Serong yang dikenakan oleh Prabowo memiliki makna dan filosofi yang dalam. Ujung Serong merupakan busana adat yang berasal dari Jawa Barat, khususnya dari daerah Garut. Busana ini biasanya dikenakan pada acara-acara resmi atau upacara adat untuk menunjukkan kehormatan dan kebanggaan terhadap budaya Jawa Barat.

Dalam busana adat Ujung Serong terdapat banyak simbol dan warna yang memiliki makna tersendiri. Warna-warna yang digunakan dalam busana ini melambangkan keberanian, kekuatan, keadilan, dan kebijaksanaan. Selain itu, motif-motif yang terdapat pada busana ini juga memiliki makna filosofis yang mendalam, seperti motif bunga melati yang melambangkan keindahan dan kesucian.

Dengan mengenakan busana adat Ujung Serong pada acara pelantikan Gibran, Prabowo tidak hanya menunjukkan rasa hormatnya terhadap budaya Jawa Barat, tetapi juga memberikan pesan kepada masyarakat bahwa keberagaman budaya di Indonesia harus dijaga dan dilestarikan. Busana adat bukan hanya sekedar pakaian tradisional, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan jati diri bangsa yang harus dijunjung tinggi.

Dengan demikian, makna balutan busana adat Ujung Serong yang dikenakan oleh Prabowo pada acara pelantikan Gibran tidak hanya sekedar simbol kehormatan dan kebanggaan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan memperkuat keberagaman budaya di Indonesia. Semoga dengan semakin banyaknya tokoh-tokoh publik yang memperhatikan dan menghargai budaya lokal, keberagaman budaya di Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi kekuatan yang mempersatukan bangsa.